Simak Cara Merawat Mesin Hybrid
Merawat mesin hybrid ternyata tidak serumit yang dibayangkan. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang berbeda antara perawatan mobil ramah lingkungan dengan mobil konvensional.
Salah satunya adalah tidak boleh mencuci mobil secara sembarangan, khususnya di bagian kolong mobil. Lantas, bagaimana cara merawat mesin mobil hybrid agar tetap awet dan performanya tetap terjaga? Berikut informasinya.
Tips Merawat Mesin Hybrid agar Performa Tetap Prima
Kehadiran mobil listrik menyisakan beberapa pertanyaan di masyarakat Indonesia yang ingin memilikinya, salah satunya adalah masalah perawatannya.
Banyak yang membayangkan berbagai kesulitan yang harus dialami mengingat teknologi pada mobil jenis ini yang tergolong masih baru sehingga dianggap rentan rusak.
Kenyataannya, perawatannya bisa dibilang mirip dengan mobil konvensional pada umumnya, walaupun ada sedikit perbedaan keran membutuhkan cara-cara khusus. Agar tidak penasaran, simak cara merawat mesin mobil hybrid berikut ini.
1. Hindari Mencuci Mesin
Hal pertama yang harus diingat oleh pemilik mobil listrik adalah tidak boleh mencuci mobil hybrid secara sembarangan, terutama di bagian mesin. Pasalnya, ada beberapa komponen kelistrikan yang berbahaya dan bisa menyebabkan korsleting.
Untuk proses perawatan mesin hybrid disarankan menggunakan lap setengah basah. Intinya, tidak boleh menyemprot bagian ruang mesin dengan air bertekanan tinggi dan debit yang besar.
Ini juga berlaku untuk bagian kolong mobil untuk menghindari munculnya masalah pada baterai mobil hybrid. Untuk itu, sebaiknya lakukan pencucian mobil di bengkel resmi terdekat karena memiliki teknisi berpengalaman yang akan menanganinya.
2. Cek Sistem Pendingin
Komponen mesin pada mobil hybrid hampir sama dengan mobil konvensional bermesin bensin yang memiliki sistem pendingin untuk mencegah overheat pada mesin..
Itu sebabnya cara merawatnya pun hampir sama, yaitu rutin mengecek sistem pendingin seperti sasis, extra fan, selang radiator, water pump, dinamo extra fan, engine, relay-relay, inverter, dan komponen penunjang lainnya.
Pada mobil hybrid, per 40.000 km perlu dilakukan pengecekan di bagian saringan dan cairan pendingin. Jika telah mencapai jarak 160.000 km, disarankan untuk mengganti cairan pendingin tersebut.